Friday, November 2, 2012

TSunami Tidak Selalu Diawali Air Laut Surut

Para pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Earth Observatory of Singapore (EOS) menyatakan, TSunami yang terjadi akibat gempa tidak selalu ditandai dengan surutnya air laut. Hal ini, menurut informasi Antara (19/09) dinyatakan oleh peneliti dalam acara Pelatihan Penyusunan Rencana Kontijensi Menghadapi TSunami di Kota Padang.

Jamie Mc Caughey, Pakar dari EOS, menyatakan Padang merupakan salah satu tempat yang apabila terjadi TSunami tak didahului surutnya air laut. Hal ini disebabkan karena ketika Gempa terjadi, hampir seluruh dasar perairan di Barat Padang, langsung terangkat sehingga gelombang TSunami yang terbentuk langsung naik. Hal itu diungkapkan, setelah adanya penelitian ilmiah terkait adanya kemungkinan terjadinya gempa dengan kekuatan Magnitude 8.8 yang berpusat dipatahan Sunda Megathrust yang terletak antara Pulau Siberut dan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Gempa itu diperkirakan dapat memicu tejadinya TSunami besar pada suatu saat dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan, mulai dari sekarang hingga beberapa puluh tahun kedepan di wilayah Propinsi Sumatera Barat.

Para ahli memperingatkan agar masyarakat langsung mengungsi jika merasakan gempa selama lebih dari satu menit. Mereka juga mengingatkan agar tidak terlalu bergantung pada peringatan dini, karena bisa saja terjadi kerusakan instalasi komunikasi. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk tidak pergi ke pantai atau atau sungai untuk mengamati permukaan airnya, karena terkadang TSunami besar datang tanpa air laut surut sebelumnya.

Hasil penelitian para pakar yang terdiri atas Prof. Danny Hilmawan Natawidjaja (LIPI), Prof. Kerry Siech (EOS), Jamie Mc Caughey (EOS) dan Dr. Azhar Lubis (EOS) itu juga menunjukan beberapa skenario lainnya.

Di Kepulauan Mentawai, TSunami kemungkinan terjadi 1-2 menit atau 5-10 menit usai terjadinya Gempa dengan ketinggian 5-10 meter. Pergerakan daratan secara tegak lurus bisa keatas atau kebawah. Jika daratan bergerak ke bawah, TSunami bisa lebih tinggi dan mencapai daratan lebih jauh selama 3 jam.

Sementara di Pesisir Barat Sumatera, temasuk Padang, Pariaman dan Painan, paparnya melanjutkan, TSunami kemungkinan terjadi 20-30 menit atau kurang dari 20 menit usai terjadinya Gempa. Ketinggian TSunami diperkirakan 5-11 meter atau lebih dan bisa menyapu daratan hingga beberapa Kilometer selama 3 jam. Dalam skenario, Gempa bisa berlangsung 2-4 menit yang bisa merusak atau merobohkan banyak rumah dan gedung di Mentawai dan sekitar Pesisir Barat Sumatera Barat termasuk Padang, Pariaman, Painan dan sekitarnya.

Sumber : www.merdeka.com


0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Warna Warni Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates